Inilah Ciri Suami Pemalas yang Harus Dihindari
Terutama bagi seorang pemimpin rumah tangga, jika memiliki karakter pemalas tentu saja amat berbahaya, selain merepotkan orang lain, juga bisa memicu keretakan rumah tangga.
Coba cek untuk introspeksi, apakah ada ciri-ciri berikut ini yang dimiliki oleh suami:
1. Tidak mau menafkahi anak istri dengan bekerja atau usaha, hanya mengandalkan harta orangtua atau jerih payah istri
Ini adalah suami yang hobi mengandalkan orang lain, terbiasa disuapi sejak kecil dan tak mampu mandiri, yang terparah adalah tipe suami seperti ini tidak memiliki tanggung jawab ataupun rasa malu ketika kewajibannya tidak ditunaikan. Naudzubillah min dzalik.
2. Di rumah lebih banyak tidur dan menonton TV daripada bermain bersama anak
Padahal jarang-jarang memiliki waktu kebersamaan dengan anak di rumah, tapi selalu memakai alasan capek, lelah, dan butuh istirahat tiap kali anak dan istri mengajak berjalan-jalan atau bermain bersama.
Sadarkah suami bahwa kewajibannya tak hanya menafkahi secara lahir tapi juga secara batin? Mendidik anak juga merupakan salah satu tanggungjawab suami yang akan dipertanyakan oleh Allah kelak.
3. Terlalu banyak waktu bermain game bersama teman-temannya, minim waktu bersama keluarga
Waktu untuk main game dengan teman kongkow selalu ada, tapi waktu bermain untuk keluarga paling banyak hanya seminggu sekali, tentu saja hal ini sangat timpang. Suami yang ‘malas’ meladeni keluarga seperti ini tak mengherankan jika tidak memiliki kedekatan dengan anak-anaknya. Bahkan mungkin sang anak lebih nyaman jika tidak ada ayahnya di rumah saking terbiasanya tanpa sosok ayah.
4. Tidak mau meringankan beban istri dengan cara membantu pekerjaan rumah tangga, bergantian menjaga anak, atau minimal memijiti istri ketika kelelahan
Jangan sombong bekerja seharian mencari nafkah, karena pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak sering kali lebih melelahkan dan menguras tenaga, pikiran serta waktu. Bayangkanlah sosok Rasulullah yang mampu membagi waktu antara mengurus umat dengan mengurus keluarganya, bukankah beliau menyatakan manusia terbaik adalah yang paling baik memperlakukan istrinya?
Maka untuk para suami yang shaleh, berempatilah terhadap istri, khususnya jika tak mampu untuk mengupah seorang asisten rumah tangga, beri istri sentuhan sayang, bantuan, atau minimal perhatian ketika ia kelelahan dengan tugas rumah tangga yang non stop 24 jam.
Demikianlah, semoga para suami bisa terinspirasi untuk belajar menjadi suami yang lebih baik lagi dari hari ke hari.